— Jahil.

cw // harsh words , mention sleeping pills , foods tw // horror


Mereka kini telah terduduk di ruangan tengah lantai dua. Mereka menunggu sang empu untuk menceritakan kejadian semuanya yang telah dirasakan sebelumnya.

Jevon menghela nafasnya sesaat sebelum benar-benar mengeluarkan sepatah katanya.

Jadi setelah dari ruang theater semua pada balik ke kamar kan, nah perasaan gua di situ masih kayak biasa aja. Tapi tiba-tiba pas gua beres mandi mulai tuh rasain hawa-hawa yang kurang enak,

Semua penghuni pun kini telah mengalihkan seluruh atensinya kepada sang sumber suara. Mereka hanya mengangguk serta menggelengkan kepala sebagai respon dari cerita yang didengarnya- enggan untuk memotong cerita.

Nah mulailah, abis mandi tiba-tiba keran kamar gua nyala lagi- eh shower deh,” ralatnya.

Terus gua di situ kayak mikir 'wah ini nggak bener.' tapi yaudah gua masih bodo amat tuh,

Nah tiba-tiba pas gua mau keringin rambut ...,” jeda Jevon, “lampu kamar gua mati, SUMPAH.

Jevon mengesap sekilas susu putih kesukaannya sebelum melanjutkan kembali ceritanya. “Gua kira kan padam total, taunya kagak anjir. Gua masih bisa denger suara spotify milik Mario- maksud gua Bang Mario,” ralat Jevon setelah mendapat pelototan dari Abangnya.

Yaudah gua nyalain aja tuh flash handphone, terus gua colokin hairdry, EH ANJINGNYA LISTRIK DI KAMAR GUA NGGAK JALAN. KAGAK MAKE SENSE KAN? GUA SAMPE SEKARANG MASIH HERAN,

Mereka semua mengangguk untuk menyetujui pertanyaan darinya.

Setau gua aliran listrik di sini sama dah, maksudnya kayak kalo kamar satu mati listrik otomatis satu kontrakan bakalan mati,” ucap Tedja.

Nah, gua juga mikir gitu Bang. Gini-gini gua dulu dapet nilai fisika paling tinggi di kelas,” sombongnya, “yaudah di situ posisinya gua mau keluar kamar, mau keringin rambut di kamar Bang Derry. Tapi ini setan nggak ngasih gua nafas yaelah, masa tiba-tiba jendela kamar gua diketok-ketok?” ucap Jevon sambil mengangkat bahunya.

Logika aja nih, siapa si yang mau manjat ke lantai 2 buat jailin kalo bukan si setan?Lagian di luar jendela kamar gua nggak ada balkonnya,

Pantes aja lu digangguin, orang mulut lu kagak ada filternya.” Nalen berucap sambil menyesap minuman berwarna hitam pekat di dalam cangkir putihnya.

Gua juga heran, kagak ada kapok-kapoknya,” timpal Wira.

Terus lu buka jendelanya?” tanya Donny dengan penuh penasaran.

Sstt, lanjuutt.” Chakka menyimpan satu jari di depan bibirnya sebagai tanda bahwa mereka semua diharapkan untuk tak menyela cerita dari sang empu.

Jevon mengangguk, “iya gua buka, tapi pas diliat nggak ada siapa-siapa. Yaudah gua tutup lagi kan, nah pas ditutup tiba-tiba pintu wc gua ada yang ngetuk-

DORR!” teriak Derry sambil menepuk pundak adik bungsunya.

ANJING!” umpat Jio secara tak sadar, “IH ABANG! JIO KESEL SAMA ABANG!” teriak Jio sambil melemparkan botol minumannya.

Derry pun terkena batunya saat botol minuman itu tak sengaja mendarat dengan sempurna di dahinya. Mereka- penghuni kontrakan lainnya pun tertawa saat melihat pemandangan itu.

Awh!” rintih Derry, “Abisnya lu denger tanpa ngedip sih, Cil,” lanjutnya. tak lupa tangannya ia bawa untuk mengelus dahinya.

Ih maaf abang, Jio nggak sengaja itu refleks,” timpal Jio lengkap dengan lengkungan bibir yang tercetak jelas pada bibirnya.

Tiga,” ucap Haekal sambil memperlihatkan ketiga jarinya. Jeffan yang mendengar itu hanya bisa menyatukan kedua alisnya, “apanya yang tiga?” tanyanya.

Ketiga kalinya si Ocil mengumpat,” jawab Haekal sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Jio hanya memajukan bibirnya setelah mendengar ucapan itu.

LANJUUUT.” Chakka pun sudah dibuat kesal oleh tingkah laku penghuni kontrakannya.

Yaudah sampe akhirnya gua nggak jadi keluar, terus maksain tidur. Eh pas tidur gua ke bangun gara-gara ranjang kayak ada orang yang naikin,

Terus?” tanya Adrian.

Lampu kamar gua di situ nyala-mati nyala-mati kayak lagi di bar, ditambah suara keran nyala lagi di wc. Gua udah ngantuk banget asli, mana paginya gua ada kelas. Eh taunya gua skip gara-gara bablas dan berakhir di sini,

Lagian gua bangunin lu kagak bangun-bangun, yaudah gua nggak lanjutin. Takutnya lu mau istirahat,” sanggah Yudi.

Jevon menolehkan wajahnya, “eh tapi kok bisa gua bangun-bangun ada di kamar lu sih, Bang?” tanya Jevon kepada pria di sampingnya- Yudi.

Jadi gini ...,

Flashback on.

Luthfi, Jordi, dan Yudi kini telah berada di depan pintu kamar nomor tujuh- milik Jevon. Entah mengapa sudah tiga kali dobrakan namun pintu tersebut masih enggan untuk terbuka, mereka sendiri tidak tahu apakah karena waktu telah subuh sehingga mereka masih lemah atau bahkan karena yang lain.

Eh udah, udah. Gua lupa asli kalo ternyata semua kunci ada cadangannya, nih buka pake kunci ini,” ucap Tio sambil menyerahkan kunci ke arah Jordi. Mereka bertiga yang melihat itu hanya bisa memutarkan bola matanya ,”kenapa nggak dari tadi sih, gua masih lemes. Nyawa aja belum kekumpul seratus persen,” ucap Luthfi dengan sedikit ketus.

Ya maaf yaelah,

Cklek.

Ini orang pingsan apa tidur, dah?” tanya Haekal. Kedua tangannya ia bawa untuk memastikan apakah temannya ini tidur atau pingsan.

Gimana, kal?

Haekal hanya menghela nafasnya, “tidur anjir bang, bisa-bisanya.

Yaudah gua bawa ke kamar dah, biar dia nggak rengek,” ucap Yudi. Kini badan adiknya pun telah berpindah pada punggungnya, “berat juga si Jevon.

Flashback off.

... Nah begitu.

Jevon hanya meresponnya dengan cengiran di wajahnya. Tangan kanannya ia bawa untuk menggaruk belakang kepala yang tak gatal. “Hehe iya Bang, gua sebelumnya abis minum obat tidur.

Ngapain lu minum gituan?” tanya Tio. Kini badannya ia tegakkan seakan penuh penasaran dengan apa yang telah diketahuinya.

Gua punya kebiasaan susah tidur dari SMA Bang, makanya nyokap waktu itu bawa gua ke dokter dan dikasih obat itu. Tapi gua udah jarang minum sih, paling sebagai gantinya gua bakalan olahraga sebelum tidur biar nanti nyenyak sendiri,” jawab Jevon.

Kenan menganggukkan kepalanya, “iya jangan keseringan, banyakin makan sama minum yang sehat-sehat. Kalo udah di atas jam 11 hindari main gadget,” ucapnya.

Jevon yang mendengar itu hanya bisa mengacungkan kedua jempolnya.

Eh tapi ya,” ucap Sean. Semua penghuni pun menolehkan pandangannya kepada sumber suara. Raut mereka menggambarkan rasa penasaran terhadap apa yang dikatakannya.

Apa?

Sean meneguk ludahnya secara cepat sebelum memulai cerita. “Gua semalem kena juga Bang, padahal gua nggak sompral.

Mereka pun dibuat terkejut oleh ucapan itu. Pasalnya Sean dari kemarin tidak melakukan hal-hal yang diluar batasnya.

Digimana-in?” tanya Teguh.

Semalem pas kita bubar dari ruang theater gua denger ada orang yang berenang, gua nggak yakin Bang Luthfi denger. Soalnya dia kalo tidur nggak mudah terganggu sama suara-suara,” jawabnya.

Luthfi mengangguk setuju, “iya, gua nggak denger apa-apa.

Kucing kali itu kecebur,” ucap Sagara yang berniat untuk berpikiran positif.

Oh iya, sekalian deh gua mau nanya. Lu semalem ngapain malu dinding sih, Dri?” Wira menolehkan wajahnya ke arah jam 4- tempat Adrian berada.

Adrian yang mendengar itu hanya bisa menaikkan alis kirinya, “hah? Gua semalem tidur di kamar si Derry.

Wira hanya bisa terdiam kaku setelah mendengar penjelasan dari penghuni kamar sebelahnya. “Jangan bercanda, nggak lucu sumpah.

Derry pun menggelengkan kepalanya. “Dia emang nginep di kamar gua Bang,” jawab Derry seraya memberikan fakta bahwa benar semalam itu Adrian numpang tidur di kamarnya.

Haha, udah yuk udah. Ngapain sih siang-siang cerita ginian, mending masak nggak sih? kita ngeliwet. Gua deh yang masak,” ucap Tedja sambil tertawa begitu kaku. Para penghuni pun langsung menyetujui perkataan dari Abang tertuanya.


Kini di atas meja pun kini sudah dipenuhi oleh selembaran uang untuk diadakannya makan bersama. Mereka sedang membagi jobdesk agar sesi makan bersama dapat berjalan dengan lancar.

Mario Haekal lu berdua yang belanja ya,” ucap Jordi.

Haekal menyilangkan kedua tangan di depan dadanya. Ia tidak setuju dengan perkataan dari Abangnya. “NGGAK MAU, GUA MAU TIDURRR.

Yaudah biar gua sama Bang Mario aja yang belanja,” ucap Nalen sambil berdiri dari duduknya. Mario yang melihat kegiatan itu pun langsung mengikutinya.

Kirim daftar belanjannya sekarang,” perintah Mario. Tanpa lama Juan pun segera mengirimkan daftar belajaannya.

Mario mengacungkan jempolnya di udara, “gua sama Nalen bebas dari bebersih sama cuci piring ya,” ucapnya sebelum ia melangkahkan kedua kakinya menuju garasi kontrakannya.

Mau capcipcup atau mau ngajuin diri nih?” tanya Rendi.

Capcipcup,” jawab mereka dengan serempak.

Gua, Tio, Kenan, Teguh, Chakka, dan Jeffan nggak termasuk ye. Kita divisi masak,” ucap Tedja.

Gua, Luthfi, Iduy, sama Jevon juga bebas ye. Kita yang cari daun pisang ke kebun orang,” ucap Jordi.

Mereka- Sagara, Haekal, Derry, Juan, Wira, Donny, Sean, Yoyo, Jio, Rendi, dan Adrian pun tak terima. Namun percuma saja karena mereka akan kalah.

Gua rasa si Jio bebas tugasin aja dah nggak apa-apa,” ucap Haekal sebelum mereka melakukan hompimpa.

Mereka mengangguk setuju, “Loh, kok Jio nggak boleh ikutan?” tanya Jio dengan raut penuh tanya.

Nggak apa-apa, lu nanti bantuin divisi yang kurang aja,” jawab Juan. Kemudian Jio pun hanya mengiyakan pernyataan dari Abangnya.

Hompimpa Alaium Gambreng, Mak Ijah pake baju gombreng. Sekali Jadi,

Jadi,

Jadi,

Hahayy, Sagara, Derry, Ekal, Juan, sama Bang Donny divisi cuci piring. Sisanya divisi nyapu sama beresin ye,” ucap Juan yang diangguki oleh seluruh penghuni kontrakannya.

Akhirnya mereka pun mulai berpencar sesuai jobdesk-nya masing-masing. Ada yang belanja ke supermarket, ada yang sedang berburu daun pisang ke kebun orang, ada yang sedang bersiap-siap untuk memasak, ada yang sedang membereskan rooftopnya, bahkan ada yang sedang tiduran dan bermain games hingga jobdesk-nya akan terpakai nanti.


Kontrakan Adarusa.

by NAAMER1CAN0